Terus Mengalir, 592 Pasien Dilayani Baksos ke 69 YBSI-DF- RMI NU Jatim di PP. Salafiah Syafi'iyah Ibrohimy Bantal Situbondo - RADAR | INDONEWS TV

Sabtu, 02 Desember 2023

Terus Mengalir, 592 Pasien Dilayani Baksos ke 69 YBSI-DF- RMI NU Jatim di PP. Salafiah Syafi'iyah Ibrohimy Bantal Situbondo

Situbondo, (03/12) | Sebanyak 592 peserta pengobatan gratis yang terdiri dari pasien umum 448 dan pasien gigi 42 termasuk  pasien dari masyarakat umum dan  santriwati 69 pasien, santriwan 33 orang mengikuti kegiatan pelayanan medis gratis bagi masyarakat di sekitar yang digelar di Ponpes Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Ibrahimy Desa Bantal, Kec. Asembagus, Kab. Situbondo, Sabtu, 2 Desember 2023.

Pelayanan Medis Masyarakat berthema " Baksos Peduli Ponpes Jatim 2023" Ke 69   ini diadakan oleh Djarum Foundation (DF) melalui program Djarum Sumbangsih Sosial. Pada kegiatan pelayanan medis kali ini, Djarum Foundation( DF)  berkolaborasi dengan YBSI (Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku) dan RMI NU Jawa Timur.

Pengasuh Ponpes Salafiah Syafi'iyah Ibrohimy, Dr. K. Moh. Hasyim Romli mengapresiasi kegiatan yang digelar di pondoknya.

''Terima kasih atas perhatian yang diberikan berbagai pihak kepada kami. Mari kita manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk memeriksa kesehatan warga masyarakat sekitar ponpes bersama para kiai, ustadz, ustadzah, pengurus pondok, dan para santri.,'' tutur Dr. K. Moh. Hasyim Romli, dalam sambutannya.

Beliau mengapresiasi dukungan Djarum Foundation ( DF) , RMI NU Jatim dan YBSI serta para relawan komunitas Pejuang Happy 76  juga santri Ponpes Salafiah Syafi'iyah Ibrohimy. Asembagus, Situbondo.  

Sedangkan Founder YBSI Dr.dr. Hisnindarsyah Sp KL subspKT(K), SE M.Kes MH, C.FEM, FISQua, FRSPH menyatakan bahwa Program pelayanan medis masyarakat ini merupakan upaya kolaborasi antara YBSI, RMI NU Jatim dan Djarum Sumbangsih Sosial yang berfokus pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat khususnya di sekitar pesantren.

'Pelayanan Medis ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat sekitar pondok pesantren, termasuk para santri, pengurus, dan pengasuh pondok pesantren,'' ujar  Founder YBSI Dr. dr. Hisnindarsyah, yang juga Korbid Kesehatan RMI NU Jatim.

Pendiri YBSI Kolonel Laut (K) Dr dr Hisnindarsyah, mengatakan pada kegiatan kali ini selain pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan gigi terdapat pemeriksaan  Laboratorium sederhana. 

Pada kegiatan kali ini paling banyak ditemukan warga menderita penyakit darah tinggi, penyakit kulit dan masalah pada gigi. Selain kuratif juga memberikan edukasi (preventif) sehingga nantinya warga dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut. 

"Dalam pelayanan medis ini kami melibatkan sebanyak 31 orang tenaga kesehatan. Kami akan mengubah idiom yang salah, yang selama ini melekat di pondok pesantren, bahwa santri itu terkena penyakit kulit, panuan, kudisan. Di era sekarang ini justru kami bertekad menciptakan santri yang ganteng, santri keren, yakni santri bersih dan sehat,'' tegas Hisnindarsyah.

Sementara itu Ketua YBSI Virly Mavitasari  menambahkan bahwa penyakit yang umum diderita santri dan lingkungan ponpes adalah penyakit kulit seperti dermatitis dan scabies, juga infeksi saluran pernafasan (ispa). Sedangkan pada masyarakat umum, didapatkan penyakit hipertensi dan osteoartritis atau radang sendi.

''Adapun solusi pencegahan adalah peningkatan kesadaran pola hidup sehat seperti kebersihan serta pola makan termasuk pola hidup sehat,'' demikian penjelasan Virly 

H. Legowo Kadri selaku perwakilan Djarum Foundation, bersama Yudha Ardiwinata dan Totok Widyanto  Perwakilan PT.Djarum dalam kegiatan Baksos tersebut. Haji Legowo Kadri menyampaikan puji syukur kehadirat Allah SWT kegiatan pemberian pelayanan medis Ponpes Jatim ke 69 untuk  masyarakat di sekitar ponpes dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan semua pihak. Harapannya, semoga dapat memberi manfaat bagi ponpes dan masyarakat.

Pelayanan Medis Masyrakat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan melalui program Djarum Sumbangsih Sosial.Sejak tahun 2014, kegiatan ini telah melayani pemeriksaan medis lebih dari 70.000 warga masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

(HSD/SUBUH/YBSI/Dar).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda